SOP / PROTAP PENGATURAN POSISI FOWLER
Status Dokumen | Induk Salinan No.Distribusi | ||
NAMA INSTANSI | SOP / PROTAP Pemberian Posisi Fowler | ||
No Dokumen ........ | No Revisi …. | Halaman 1/1 | |
SOP (NAMA RUANGAN) | Tanggal Terbit ……… | Disetujui oleh, | |
Pengertian | Cara yang dilakukan untuk membuat posisi pasien fowler (duduk). | ||
Tujuan | a. Mencegah rasa tidak nyaman pada otot b. Mempertahankan tonus otot c. Mencegah terjadinya komplikasi immobilisasi seperti ulkus decubitus, kerusakan saraf superficial, kerusakan pembuluh darah dan kontraktur | ||
Kebijakan | a. Pertahankan agar kasur yang digunakan dapat memberikan suport yang baik bagi tubuh b. Yakinkan bahwa alas tidur tetap bersih dan kering, karena alas tidur yang lembab atau terlipat akan meningkatkan resiko terjadinya ulkus dekubitus c. Letakkan alat bantu di tempat yang membutuhkan, sesuai dengan jenis posisi d. Jangan letakkan satu bagian tubuh diatas bagian tubuh yang lain, terutama daerah tonjolan tulang e. Rencanakan perubahan posisi selama 24 jam dan lakukan secara teratur (buat jadwal posisi) | ||
Prosedur | 1. Persiapan alat a. Bantal seperlunya b. Hand roll c. 1-2 trochanter roll d. Papan kaki 2. Persiapan pasien a. Menjelaskan langkah-langkah tindakan 3. Pelaksanaan a. Mencuci tangan b. Mempersiapkan alat c. Buatlah posisi tempat tidur yang memudahkan untuk bekerja ( sesuai dengan tinggi perawat) d. Sesuaikan berat badan pasien dan perawat. Bila perlu carilah bantuan atau gunakan alat bantu pengangkat e. Naikkan posisi kepala 45-600 (bagi pasien hemiplegia, atur pasien setegak mungkin). Instruksikan pasien untuk menekuk lutut sebelum menaikkan bagian kepala tempat tidur. Yakinkan bahwa bokong pasien berada tepat pada satu lekukan tempat tidur. f. Letakkan bantal di bawah kepala, leher dan bahu (bagi klien hemiplegi, atur dagu agak keatas) g. Letakkan bantal kecil atau gulungan handuk di daerah lekukan pinggang jika terdapat celah kecil di daerah tersebut h. Letakkan bantal untuk mendukung lengan dan tangan jika pasien tidak dapat menggerakkan lengan, seperti paralisis atau tidak sadar pada ekstremitas atas i. Berikan hand roll jika pasien mempunyai kecenderungan deformitas pada jari dan telapak tangan j. Letakkan trochanter roll di sisi luar paha k. Letakkan bantal kecil di bawah kaki mulai dari bawah lutut sampai ke tumit l. Letakkan papan kaki pada telapak kaki pasien m. Mencuci tangan n. Evaluasi respon pasien o. Lakukan dokumentasi tindakan dan hasil | ||
Unit terkait | a) Ruang Rawat Inap b) Ruang Rawat Intensif |
Standard Operating Procedure (SOP) adalah penetapan tertulis mengenai apa yang harus dilakukan, kapan, dimana, dan oleh siapa. SOP dibuat untuk menghindari terjadinya variasi dalam proses pelaksanaan kegiatan yang akan mengganggu kinerja organisasi secara keseluruhan. SOP merupakan mekanisme penggerak organisasi/lembaga agar dapat berjalan/berfungsi secara efektif dan efisien.
Dalam organisasi pemerintah, SOP diperlukan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Pelayanan publik yang optimal dipercaya dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Kondisi ini memotivasi partisipasi sukarela masyarakat pada program pemerintah.
Dalam keperawatan posisi SOP sangat diperlukan dalam semua situasi tindakan keperawatan. keperawatan tanpa SOP itu ibarat guru mengajar tanpa buku. Jadi dalam segala hal SOP itu sangat dibutuhkan.
Dalam blog ini akan kami sajikan kumpulan SOP Keperawatan terlengkap dan terbaru.
- Kumpulan SOP IGD
- Kumpulan SOP Pelayanan
- Kumpulan SOP Bedah
- Kumpulan SOP Eliminasi
- Kumpulan SOP Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
- SOP Pemberian Obat
- SOP Oksigenasi
- SOP Aktivitas dan Mobilitas
- SOP Pengkajian
- SOP Perioperatif dan pos Operatif
- SOP Higyene dan Infeksi
Comments
Post a Comment