SOP / Cara Melakukan Pengukuran Antropometrik (Status Gizi Pasien)
Pengertian:
Ketebalan lipatan kulit adalah suatu pengukuran kandungan lemak tubuh karena sekitar separuh dari cadangan lemak tubuh total terdapat langsung dibawah kulit. Pengukuran tebal lipatan kulit merupakan salah satu metode penting untuk menentukan komposisi tubuh serta persentase lemak tubuh dan untuk menentukan status gizi cara antropometrik
Tujuan:
Prosedur
Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Pada Saat melakukan Prosedur Tindakan Pengukuran Antropometri :
Pengukuran-pengukuran tersebut sebaiknya jangan dilakukan segera setelah subyek melakukan latihan fisik atau perlombaan, mandi sauna, berenang atau mandi, selama latihan fisik, atau kondisi yang menyebabkan hiperemia karena dapat meningkatkan ketebalan lipatan kulit. Selain itu dehidrasi juga dapat menyebabkan peningkatan tebal lipatan kulit akibat perubahan turgidity kulit.
Ketebalan lipatan kulit adalah suatu pengukuran kandungan lemak tubuh karena sekitar separuh dari cadangan lemak tubuh total terdapat langsung dibawah kulit. Pengukuran tebal lipatan kulit merupakan salah satu metode penting untuk menentukan komposisi tubuh serta persentase lemak tubuh dan untuk menentukan status gizi cara antropometrik
Tujuan:
- Dapat mengetahui nilai standart TLK tricep
- Dapat mengetahui status gizi klien
- Dapat menentukan derajat obesitas dengan menggunakan rumus densitas tubuh
Indikasi/Dilakukan pada :
- Pada penderita dewasa yang kekurangan gizi
- Pada penderita dewasa yang kelebihan gizi
- Pada penderita dewasa yang tidak bisa dapat diukur BB maupun TB misalnya pada keadaan koma
Persiapan
a. Persiapan Alat :
Pita ukur flexibel (Anthropometry tape)
Skinfold calipers
Pensil (landmark pencil)
- Persiapan Pasien :
Sapalah klien dengan ramah dan perkenalkan diri pada klien
Persilahkan klien untuk duduk
Beri informasi umum tentang pengukuran yang akan dilakukan
Informasikan tentang cara melakukan, tujuan, manfaat pengukuran tebal lipatan kulit untuk klien
Jelaskan tentang kemungkinan hasil yang diperoleh
Jaga privacy klien
c. Persiapan Perawat :
Sebelum dan sesudah melaksanakan tindakan cuci tangan
Persiapkan peralatan yang akan digunakan.
Pengkajian :
a. Cek perencanaan keperawatan
Prosedur
1. Mencuci Tangan
2. Menerangkan prosedur dan tujuan pengukuran pada klien.
3. Menentukan sembilan tempat pengukuran TLK, yaitu: pada dada (chest), subscapula, mix-axilaris, suprailiaka, perut (abdominal), triseps, biseps, thigh (paha), medial calf (betis)
4. Melakukan pengukuran TLK pada masing-masing lokasi
a. Pengukuran pada dada (chest):
- Ambil lipatan kulit dari arah diagonal antara axilla dan puting susu setinggi mungkin, sejajar dengan lipatan bagian depan dengan ukuran 1 cm dibawah jari tangan
b. Pengukuran pada subscapula:
- Ambil lipatan kulit dari arah diagonal sepanjang garis cleavage tepat di bawah scapula dengan ukuran 1 cm dibawah jari tangan
c. Pengukuran pada mid-axilla:
- Ambillahlipatan kulit dari arah horizontal pada garis midaxillaris, tepat pada pertemuan xiphisternal
d. Pengukuran pada suprailiaka:
- Ambillah lipatan kulit dari arah miring ke arah belakang garis mid-axillaris dan ke atas iliaka, dengan ukuran 1 cm dibawah jari tangan
e. Pengukuran pada abdominal :
- Lipatan kulit diambil dengan arah horizontal 3 cm di samping tali pusat dan 1 cm ke pusat umbilicus
f. Pengukuran pada triseps:
- Lipatan kulit diambil dengan arah vertical pada jarak antara penonjolan lateral dari prosessus acronial dan batas inferior dari prosessus olecranon dan diukur pada bagian lateral lengan dengan bahu bersudut 90° menggunakan pita pengukur. Titik tengah ditandai pada sisi samping lengan. Pengukuran diambil 1 cm diatas tanda tersebut.
g. Pengukuran pada biseps:
- Lipatan kulit diambil dengan arah vertical diatas biseps brachii yang sejajar dengan triseps di bagian belakang. Pengukuran dilakukan 1 cm dibawah jari.
h. Pengukuran pada paha:
- Lipatan kulit diambil dengan arah vertical pada tengah paha antara lipatan inguinal dan batas dari patella. Pengukuran dilakukan 1 cm dibawah jari
i. Pengukuran pada betis :
- Lipatan kulit diambil dengan arah vertikal pada lingkaran betis yang paling lebar pada bagian tengah dari betis dengan lutut bersudut 90°.
5. Mencuci tangan setelah pengukuran
6. Klien dirapikan, peralatan dibereskan dan dikembalikan ke tempat semula
7. Mendokumentasikan prosedur
8. Menentukan nilai TLK klien dengan membandingkan hasil pengukuran dengan nilai standar yang ada pada acuan
9. Menentukan status gizi klien
Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Pada Saat melakukan Prosedur Tindakan Pengukuran Antropometri :
Pengukuran-pengukuran tersebut sebaiknya jangan dilakukan segera setelah subyek melakukan latihan fisik atau perlombaan, mandi sauna, berenang atau mandi, selama latihan fisik, atau kondisi yang menyebabkan hiperemia karena dapat meningkatkan ketebalan lipatan kulit. Selain itu dehidrasi juga dapat menyebabkan peningkatan tebal lipatan kulit akibat perubahan turgidity kulit.
Comments
Post a Comment